Winnie The Pooh

Senin, 24 Oktober 2016

Psikologi Manajemen # (2)

Definisi Pengorganisasian (ORGANIZING)
Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Struktur Formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
1.      Struktur Organisasi Formal Organisasi Garis
Ciri-ciri :
·       Adanya kesatuan Perintah
·       Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
·       Organisasi tergantung pada satu pemimpin
Kelebihan :
·       Pengambilan keputusan cepat
·       Pengendalian lebih mudah
·       Solidaritas antar karyawan tinggi
Kelemahan :
·       Pemimpin cenderung otokratis
·       Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
·       Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang

2.      Struktur Organisasi Formal Organisasi Garis & Staf
Ciri-ciri:
o   Umumnya digunakan untuk organisasi besar
o   Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan staf.
o   Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
o   Kelebihan
o   Pembagian tugas jelas
o   Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
o   Penempatan orang pada tempat yang tepat
o   Koordinasi mudah dijalankan
Kelemahan
o   Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
o   Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
o   Solidaritas antar karyawam rendah

Struktur Informal
1.      Organisasi informal adalah hubungan pribadi dalam organisasi yang mempengaruhi putusan di dalam organisasi tersebut tetapi ditiadakan dari skema formal dan tidak panggah dengan struktur formal organisasi.
2.      Organisasi informal tumbuh karena berbagai faktor baik ekstern (pendidikan, umur, senioritas, jenis kelamin, latar belakang etnis dan kepribadian), maupun intern (jabatan, upah, jadwal kerja, mobilitas, dan simbol status)
3.      Organisasi informal membentuk klik, status dan peranan, norma dan sanksi serta metode kerja sendiri lain dengan aturan formal.
4.      Organisasi informal dapat bermanfaat bagi pribadi anggota dan organisasi, namun juga dapat membahayakan organisasi.
5.      Organisasi informal berkembang dalam berbagai bentuk.

Manfaat dan Kerugian Struktur Fungsional dan Struktur Divisional
1.      Struktur Fungsional
Manfaat/Keuntungan  :
·        Skala ekonomis dengan penggunaan sumber daya secara efisien.
·        Tugas – tugas yang konsisten dengan pelatihan – pelatihan teknis.
·        Pemecahan masalah teknis yang berkualitas tinggi.
·        Pelatihan yang mendalam dan perkembangan kecakapan kerja dalam fungsi – fungsi.
·        Jenjang karier yang jelas dalam fungsi – fungsi.
Kerugian/Kelemahan  :
Kurangnya komunikasi dan koordinasi antara fungsi – fungsi, keputusan – keputusan yang selalu mengacu pada tingkat hierarki, hilangnya tanggung jawab yang jelas terhadap produk atau pelayanan pengiriman serta inovasi yang lambat dalam menjawab perubahan lingkungan. Salah satu kerugian yang serius dari struktur ini terjadi saat anggota departemen fungsional mempunyai spesialisasi yang berlebihan dan segala sesuatu dipusatkan pada departemennya. Hal ini akan mengakibatkan sudut pandang yang sempit dan kehilangan pandangan terhadap sistem secara total. Kegagalan dalam berkomunikasi dan dukungan perluasan antar departemen merupakan hal yang biasa terjadi dalam situasi ini. Hal ini memperlambat pembuatan keputusan saat persoalan harus diselesaikan menurut tingkatan hierarki. Organisasi yang mengalami masalah structural seperti itu dapat menjurus pada kesalahan yang lebih fatal dalam persaingan di pasar.

2.      Struktur Divisional
Manfaat/Keuntungan  :
·         Fleksibilitas yang tinggi dalam merespon perubahan lingkungan.
·         Meningkatnya koordinasi antar departemen fungsional.
·         Menunjukkan dengan jelas pertanggungjawaban untuk produksi dan pelayanan pengiriman.
·         Keahlian yang difokuskan pada pelanggan, produk – produk dan daerah – daerah khusus.
·         Perkembangan atau penurunan ukuran yang mudah dengan menambah atau menghapus divisi – divisi.
Kerugian/Kelemahan  :
o   Memungkinkan berkembangnya persaingan disfungsional antar sumber daya organisasi dan konflik antara tugas-tugas & prioritas-prioritas.
o   Kepentingan divisi mungkin ditempatkan di atas kepentingan organisasi secara keseluruhan.
o   Kebijakan divisi tidak konsisten dengan kebijakan divisi lain maupun dengan kebijakan organisasi.
o   Timbulnya masalah dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya-biaya perusahaan.
o   Adanya duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.
o   Duplikasi sumberdaya lintas divisi.
o   Kurang pendalaman teknis dan spesialisasi dalam divisi-divisi.
o   Koordinasi yang buruk lintas divisi.
o   Kurangnya kendali sumberdaya menajemen puncak.
o   Kompetesi untuk sumberdaya perusahaan.

Definisi Actuating
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan. Actuating adalah Pelaksanaan untuk bekerja. Untuk melaksanakan secara fisik kegiatan dari aktivitas tesebut, maka manajer mengambil tindakan-tindakannya kearah itu. Seperti : Leadership (pimpinan), perintah, komunikasi dan conseling (nasehat).

Definisi Mengendalikan (Controlling)
Pengendalian adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah diterapakan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan­penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan digunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Langkah-langkah dalam Control
1.      Menentukan standar-standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian.
2.      Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai.
3.      Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan bila ada.
4.      Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
5.      Tipe-Tipe Kontrol

Tipe-tipe Control
Ada 4 tipe kontrol dalam pengendalian manajemen, yaitu :
1.      Pengendalian dari dalam Organisasi (Kontrol Internal)
Adalah pengendalian yang dilakukan oleh oleh aparat/unit pengendalian yang dibentuk dari dalam organisasi itu sendiri (dalam satu atap). Aparat/unit pengendalian ini bertugas mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan untuk melihat dan menilai kemajuan atau kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Selain itu pimpinan dapat mengambil suatu tindakan korektif terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya (internal control), misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal sebagai unit pengawasan di tingkat departemen.
2.      Pengendalian Luar Organisasi (Kontrol Eksternal)
Adalah pengendalian yang dilakukan oleh Aparat/Unit Pengendalian dari luar organisasi terhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama pemerintah. Selain itu pengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar yang ditunjuk oleh suatu organisasi untuk minta bantuan pemeriksaan/pengendalian terhadap organisasinya. Misalnya Konsultan Pengawas, Akuntan swasta dan sebagainya.
3.      Pengendalian Preventif
Pengendalian preventif adalah pengendalian yang dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan. Maksud pengendalian preventif adalah untuk mencegah terjadinya kekeliruan/kesalahan.
4.      Pengendalian Represif
Pengendalian represif adalah pengendalian yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksud dilakukannya pengendalian represif adalah untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang telah direncanakan (dalam pengendalian anggaran disebut post- audit).
Control Proses Management
Dalam proses pengendalian manajemen yang baik sebaiknya formal, akan tetapi sifat pengendalian informal pun masih banyak digunakan untuk proses manajemen. Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan antara satu dengan lain, terdiri dari proses :
A.    Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.
B.     Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
C.    Operasi dan Akuntansi (Operating and Accounting)
Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer.
D.    Laporan dan Analisis (Reporting and Analysis)
Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.
SUMBER :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 Welcome To My Blog ♥ | Design : Noyod.Com