Winnie The Pooh

Senin, 25 April 2016

Hubungan Interpersonal



Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya tidak dapat melepaskan diri dari orang lain dan berhubungan satu sama lain dalam aktivitas sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Hubungan antarpribadi ini menciptakan sikap dan perilaku tertentu yang berbeda. Dalam hubungan tersebut tercipta perilaku yang saling menguntungkan, atau sebaliknya justru merugikan, salah satu pihak. Hal ini menentukan tujuan dari munculnya interaksi tersebut, baik faktor internal maupun eksternal.

Hubungan Interpersonal membahas penelitian mengenai interaksi antarpribadi dan metode penelitian yang digunakan, berbagai faktor yang menyebabkan munculnya komunikasi dalam interaksi, bentuk hubungan antarpribadi, dan tahap-tahap yang dilalui dalam menjalin hubungan antarpribadi tersebut. Hal yang ditekankan dalam buku ini adalah pemaparan mengenai pengembangan hubungan antarpribadi dalam kehidupan sehari-hari.

Hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship.

Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.

Hubungan interpersonal bisa terjadi di antara teman sebaya. Alasan mengapa hubungan ini bisa terjadi karena terdapat kesamaan dari masing-masing individu, adanya ketertarikan fisik, adanya hubungan timbal balik, dan juga romantic ideals atau bayangan ideal tentang pasangan kita. Hubungan ini biasanya melibatkan beberapa tingkat saling ketergantungan. Orang-orang dalam suatu hubungan cenderung mempengaruhi satu sama lain, berbagi pikiran dan perasaan mereka, dan terlibat dalam kegiatan bersama.

Ada empat buah model yang dapat digunakan untuk menganalisa hubungan interpersonal, meliputi:

 a.Model pertukaran sosial (social exchange model)
Model ini mendefinisikan hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi dagang yang akan raemberikan keuntungan bagi individu.Model ini mendorong individu memikirkan setiap keuntungan dan keragian dari hubungan yang terjalin. Individu yang merasa tidak memperoleh keuntungan saina sekali maka ia akan berusaha mencari hubungan yang lain yang memberinya keuntungan. Keuntungan dan kerugian ini dinilai berdasarkan tingkat perbandingan sebagai tikurau staudiir beriipn pengalaman masa lalu atau alternatif hubungan lain yang terbuka baginya,

b.Model peranan {role model)
 Hubungan interpersonal adalah panggung sandiwara yang setiap orang harus memainkan peranannya sesuai “naskah” yang dibuat masyarakat. Hubungan ini akan berkembang bila individu bertindak sesuai kewajiban atau tugas yang berkaitan dengan posisi tertentu, desakan sosial yang memaksa individu untuk memenuhi peranannya, kemampuan meraerankan peranan tertentu, serta mampu menghindari konflik peranan bila individu tidak sanggup mempertemukan berbagai peranan yang kontradiktif.
  1. Model permainan (the”game people play”model’)
 Hubungan interpersonal sebagai ajang menampilkan salah satu aspek kepribadian individu (orang tua, dewasa, anak). Dikenai sebagai analisis transaksional.

d.Model interaksionalHubungan interpersonal                   
Merupakan suatu sistem yang memiliki sifat-sifat struktural, integralif dan medan yang masing-masing saling terkait raembentuk kesatuan skala yang cenderung memelihara dan mempertahankan kesatuan. Artinya, hubungan interpersonal melihat karakteristik individu yang terlibat, sifat kelompok, individu, tujuan, inetode, pelaksanaan dan pennainan yang dilakukan (gabungan dari model pertukaran, peranan dan pennainan).

Menurut Reis dan Patrick, orang akan mengidentifikasi hubungan yang menyenangkan ketika:
  1. Caring : kita merasa orang lain cinta dan perhatian pada kita. Kita merasa senang jika teman sebaya kita memberikan perhatian kepada kita. Apabila kita mengalami kesusahan dan teman kita berempati maka kita pasti akan merasa nyaman berteman dengan mereka.
  2. Understanding : orang lain memahami kita. Hubungan yang menyenangkan akan terjadi apabila kita bisa saling memahami satu sama lain. Contohnya adalah ketika teman kita sedang berada di situasi yang tidak mengenakan, kita harus memahaminya dengan cara tidak membuat suasana menjadi semakin runyam.
  3. Validating : orang lain menunjukkan penerimaannya pada kita. Contohnya adalah kita merasa nyaman berteman dengan teman kita karena mereka memberikan respon terhadap apa yang kita lakukan dan menerima segala kelebihan dan kekurangan kita.
Tahapan hubungan interpersonal
Menurut Knapp, siklus hubungan terbagi menjadi  :
  1. Tahap Memulai (Initiating)
Merupakan usaha-usaha yang sangat awal yang kita lakukan dalam percakapan dengan seseorang yang baru kita kenal. Seperti contohnya ketika ingin berkenalan dengan teman baru, kita menanyakan namanya dan bagaimana kabarnya.

2.Tahap Penjajagan (Experimenting)
Merupakan fase dimana kita mencoba topik-topik percakapan untuk mengenal satu sama lain. Misalnya kita berbasa-basi dengan teman yang baru kita kenal. Ini bertujuan agar bisa mengetahui pribadi masing-masing.
  1. Penggiatan (Intesifying)
Menandai awal keintiman, berbagi informasi pribadi dan awal informalitas yang lebih besar. Dalam fase ini seseorang sudah mulai menceritakan masalah pribadinya dan sudah mulai terbuka kepada temannya.
  1. Pengintegrasian (integrating)
Terjadi bila dua orang mulai menganggap diri mereka sebagai pasangan. Keduanya secara aktif memupuk semua minat, sikap dan kualitas yang tampaknya membuat mereka unik sebagai pasangan.
  1. Pengikatan (Bounding)
Adalah tahap yang lebih formal atau ritualistic, bisa berbentuk pertunangan atau perkawinan, namun “berhubungan tetap” juga merupakan suatu bentuk pengikatan.
Teori-teori apa saja yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal?
Adapun teori-teori yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal adalah sebagai berikut:
  • Model pertukaran social.
Thibault dan Kelley, pemuka dari teori ini menyimpulkan model pertukaran social sebagai berikut:
“ Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan social hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.
Hubungan interpersonal diidentikan dengan suatu transaksi dagang. Orang berinteraksi karena mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Artinya dalam hubungan tersebut akan menghasilkan ganjaran (akibat positif) atau biaya (akibat negatif) serta hasil / laba (ganjaran dikurangi biaya).
  • Model peranan.
Dalam model peranan hubungan interpersonal diartikan sebagai panggung sandiwara. Dimana seseorang dapat melakukan tindakan sesuai dengan perannya dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Model intraksional.
Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu system. Setiap system memiliki sifat-sifat structural, integrative, dan medan. Semua system terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan bertindak bersama sebagai satu kesatuan
Hubungan interpersonal akan berlangsung dengan baik apabila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya (William C. Schultz).

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hubungan interpersonal?
Dalam suatu hubungan tentunya ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan interpersonal tersebut. Diantaranya adalah:
  • komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif – interaktif dan menyenangkan.
  • ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
  • Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin. Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter, dan perilaku
  • Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu
  • kesamaan karakter personal
kita akan cenderung menyukai seseorang karena mereka mempunyai kesamaan baik itu sikap atau pun yang lainnya.
  • Daya tarik
Daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang yang memiliki daya tarik cederung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk mempengaruhi pendapat orang lain. Daya tarik merupakan dasar dari pengalaman yang menyenangkan pada seseorang. Daya tarik interpersonal yang menyenangkan dihasilkan dari respon emosional yang positif, dimana ketertarikan kita pada orang lain meningkat. Ketertarikan interpersonal adalah keinginan seseorang untuk mendekati orang lain (Brehm&Kassin, 1993). Kemudian menurut (Brigham, 1991), ketertarikan interpersonal adalah kecenderungan untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya, dan berperilaku secara positif padanya. Daya tarik interpersonal merupakan salah satu faktor penentu ketika seseorang ingin berhubungan dengan orang lain
  • Ganjaran
Seseorang akan lebih menyukai orang lain yang memberinya ganjaran berupa pujian, bantuan, atau motivasi.
  • Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Suatu saat seseorang akan membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian.
Dari uraian diatas banyak sekali factor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hubungan interpersonal. Selain faktor-faktor diatas dijelaskan pula Factor-faktor situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal dalam Rakhmat (2007: 79-129): yaitu,
  1. Daya tarik fisik, daya tarik fisik sering menjadi penyebab utama atraksi interpersonal.
  2. Ganjaran, kita menyenangi orang lain yang memberikan ganjaran pada kita, kita akan meneruskan interaksi jika kita mendapatkan keuntungan psikologis maupun ekonomis.
  3. Familiarity, yang artinya kenal baik. Jika kita sering berjumpa dengan orang lain asal tidak ada hal-hal lain, kita akan menyukainya.
  4. Kedekatan. Familiarity erat kaitannya dengan kedekatan. Orang cenderung menyenangi mereka yang lokasinya berdekatan.
  5. Kemampuan, kita cenderung menyenangi orang-orang yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari pada kita, atau lebih berhasil dalam kehidupannya.
Dalam suatu hubungan tidak saja ada pertemuan tetapi juga ada yang namanya perpisahan. Beberapa hal yang dapat menyebabkan perpisahan diantaranya adalah Konflik, sudah tidak adanya kelekatan dalam suatu hubungan, sudah tidak adanya kesepakatan bersama, dan ketidakpuasan dalam suatu hubungan.

Hubungan interpersonal pada seseorang akan membantu mengembangkan keterampilan yang dimiliki dalam bersosialisasi. Selain dapat mengembangkan keterampilan sosialnya, seseorang melihat hubungan antar pribadi tersebut karena daya tarik yang dimiliki oleh individu lainnya dalam menciptakan interaksi sosial. Hal ini di perkuat melalui salah satu faktor yang berkaitan dengan hubungan interpersonal yaitu daya tarik. Dalam hukum daya tarik dapat di jelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berpikir, bahasa dan tindakan yang khas.


Sumber:

Sabtu, 09 April 2016

Stress

Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres. Stres sebenarnya positif bagi kita, asalkan dalam porsi sedang-sedang saja, karena bisa membangkitkan sistem kekebalan dan mengasah otak. Sedangkan stres berat dapat menyebabkan kita rentan terkena penyakit. Stres dapat memicu penyakit maag, darah tinggi, asma dan migren. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres berat bisa memperburuk penyakit degeneratif kronis, yaitu penyakit yang menyerang fungsi organ atau jaringan tubuh seperti penyakit rematik.
Sementara stres yang tersembunyi akan lebih berbahaya bagi kesehatan karena kita tidak menyadari adanya masalah. Stress sebenarnya dapat membantu ingatan, terutama pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu kompleks. Stress dapat menyebabkan peningkatan glukosa yang menuju otak, yang memberikan energi lebih pada neuron. Hal ini, sebaliknya, meningkatkan pembentukan dan pengembalian ingatan. Di sisi lain, jika stress terjadi secara terus-menerus, dapat menghambat pengiriman glukosa dan mengganggu ingatan. Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur.

Pengertian Stress
Stress adalah suatu kondisi dimana keadaan tubuh terganggu karena tekanan psikologis. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetapi lebih mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena pengaruh stres tersebut maka penyakit fisik bisa muncul akibat lemahnya dan rendahnya daya tahan tubuh pada saat tersebut.
Gejala Yang Mencirikan Tingkat Stress Yang Tinggi.
Stress yang berlebihan bisa membuat kita tidak menyadari kehadiran stress itu sendiri. Beberapa gejala yang mencirikan tingkat stress yang tinggi, yaitu:
·         Mengencangkan kedua rahang disertai rasa kesal.
·         Migren atau ketegangan yang mengakibatkan sakit kepala
·         Susah tidur di malam hari, mengalami mimpi buruk, resah disaat tidur
·         Cemas
·         Sakit leher, belakang atau pundak
·         Gangguan fungsi seksual
·         Kelelahan yang berkelanjutan
·         Gangguan kulit seperti kulit kering dan mengelupas
·         Keringat yang berlebihan
·         Susah konsentrasi
·         Sering terkena flu
·         Gangguan koordinasi antara pikiran dan gerak
·         Kelakuan yang menjengkelkan
·         Susah berbicara

Faktor Penyebab Stress
a.  Faktor Lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.
b.  Faktor Organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya.
Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi. Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stress.Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi. Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.

Akibat Stress di Dalam Tubuh
Ada beberapa akibat stress di dalam tubuh kita, yaitu :
·         Denyut jantung meningkat untuk memompa darah ke otak dan otot
·         Peningkatan tekanan darah
·         Irama napas menjadi lebih cepat
·         Pencernaan terganggu
·         Keringat bertambah
·         Pupil mata melebar
·         Tiba-tiba merasa menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Apabila mengalami apa yang disebut fenomena “fight or flight”, yaitu dimana kondisi merasa sangat tegang, seolah –olah siap mengeluarkan sesuatu. Walaupun mungkin hanya perasaan, tubuh kita akan terus dalam keadaan berjaga-jaga sampai kita merasa bahaya itu sudah lewat. Disaat perasaan kita mengatakan bahwa perasaan tertekan itu sudah lewat, otak akan memberi sinyal “bebas” dan tubuh kita kembali normal.
Jika sinyal itu tidak kunjung muncul, maka akan mengalami akibat dari stress yang berkepanjangan. Karenanya stress yang tidak kunjung terpecahkan bisa menimbulkan bermacam- macam masalah kesehatan.
Hubungan antara Jatuh Cinta dengan Stres
Ialah dimana kita merasakan adanya perubahan pada diri kita yang bisa mempengaruhi sistem di dalam atau di luar dari tubuh kita. Baik perubahan yang disadari ataupun perubahan yang tidak disadari, reaksi – reaksi yang muncul pada saat kita jatuh cinta termasuk juga atau hampir sama pada saat kita mengalami stres.
Seperti:
·         Respon otot: pada saat kita berekspresi (tersenyum, tertawa, sedih, bahagia, kaget dll). Otot – otot pada wajah kita bekerja dan bergerak sesuai dengan ekspresi apa yang kita rasakan. Pada saat kita jatuh cinta, ekspresi yang lebih sering digunakan ialah tersenyum dan bahagia.
·         Respon Jantung. Terasa pada saat kita merasakan degub jantung yang semkin kencang pada s aat kita bertemu atau bertatap muka dengan pasangan kita.
·         Respon dari Kulit. Kulit atau pori – pori merupakan salah satu media di mana feromon disebarkan. Selain itu kulit juga memproduksi cairan keringat. Terkadang kita merasa grogi dan nervous pada saat kita bertemu dengan calon pasangan kita. Perasaan ini menstimulasi hormon kelenjar keringat untuk memproduksi keringat ( Girdano, L A. 2005).
Selain perubahan biologis atau pada tubuh kita, terdapat perubahan pula pada pola makan dan pola istirahat. “hasil penelitian Helen Fisher dan kawan-kawan, ketika seseorang memandang kekasih hatinya, dopamin akan merangsang bagian ventral tegmental dan caudate nucleus di otak menyala. Dalam dosis yang tepat, dopamin menciptakan kekuatan, kegembiraan, perhatian yang terpusat, serta dorongan yang kuat untuk memberikan imbalan.
Pada artikel yang sama, peneliti-peneliti lain menunjukkan bahwa gangguan kimiawi tubuh memang terbukti ketika seseorang jatuh cinta. Misalnya didapatkan bahwa kadar serotonin orang yang terobsesi dan kekasihnya 40 persen lebih rendah dari kadar serotonin orang normal.
Srotonin adalah hormon sangat penting dalam perkembangan otak. Kadar yang rendah hormon ini biasanya dihubungkan dengan perilaku agresif, impulsif dan tindak bunuh diri. Selain itu, stres juga menimbulkan kontrol emosi yang sulit dan juga menyebabkan diri kita kurang aware dengan lingkungan di sekitar kita. Kita menjadi kurang peka terhadap apa yang terjadi di sekitar kita, istilahnya sedang ‘berbunga -bunga’, perasaan yang timbul secara spontan ini tidak dapat kita hindari atau kita sanggah.
Banyak sekali cara untuk mengelola stres ini, hanya saja kita tidak mengetahui bagaimana cara yang benar, tepat, dan bermanfaat dalam pelaksanaannya. Yang paling sederhana ialah breathing and relaxation, cara ini sebaiknya digunakan dimana pada saat kita merasa pernafasan kita mengalami perubahan dikarenakan detak jantung yang mulai berdegub kencang ketika atau akan bertemu Si Dia.

Strategi Untuk Mengatur Stress
Strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk mengatur stress adalah :
1.     Lihatlah mungkin ada sesuatu yang benar-benar dapat anda ubah atau kendalikan dalam situasi tersebut.
2.    Belajarlah cara terbaik untuk merelaksasikan diri anda
3.    Meditasi dan latihan pernafasan telah terbukti efektif dalam mengendalikan stress. Berlatihlah untuk menjernihkan pikiran anda dari pikiran-pikiran yang menggangu.
4.    Jauhkan diri anda dari situasi-situasi yang menekan
5.    Beri diri anda kesempatan untuk beristirahat biarpun hanya untuk beberapa saat setiap hari
6.    Tentukan tujuan yang realistis bagi diri anda sendiri
7.    Dengan mengurangi jumlah kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup anda, anda akan dapat mengurangi beban yang berlebihan.
8.    Jangan mempermasalahkan hal-hal yang sepele
9.    Cobalah untuk memprioritaskan beberpa hal yang benar-benar penting dan biarkan yang lainnya mengikuti.
10. Jangan membebani diri anda secara berlebihan dengan mengeluh mengenai seluruh beban kerja anda.
11.  Tangani setiap tugas sebagaimana mestinya, atau tangani secara selektif dengan memperhatikan beberapa prioritas.
12. Secara selektif ubahlah cara anda bereaksi. Tapi jangan terlalu banyak sekaligus. Fokuskan pada satu masalah dan kendalikan reaksi anda terhadap hal ini.
13. Ubahlah cara pandang anda
14. Belajarlah untuk mengenali stress.
15. Tingkatkan reaksi tubuh anda dan buatlah pengaturan diri terhadap stress. Hindari reaksi yang berlebihan

Cara Melepaskan Pikiran dari Masalah Anda Sendiri
Cara untuk melepaskan pikiran dari masalah anda sendiri
1)    Tidur secukupnya
2)   Kurang istirahat hanya akan memperburuk stress.
3)   Hindari stress Dengan kegiatan-kegiatan fisik, misalnya jogging, tennis ataupun berkebun.
4)   Hindari pengobatan diri sendiri atau menghindar
5)   Alkohol dan obat-obatan dapat menyembunyikan stres. Namun tidak dapat membantu memecahkan masalah.
6)   Tingkatkan ketahanan diri anda.

Tips Menghilangkan Stress
Ø  Ada beberapa cara yang dapat di tempuh untuk menghilangkan stress, yaitu:
Olahraga secara teratur, hilangkan ketegangan dengan aktivitas-aktivitas positif seperti jalan kaki, main tenis, atau berkebun
Ø  Tidur cukup dan teratur. Waktu istirahat yang cukup akan memberi kesegaran dan membuat kita lebih energik
Ø  Belajar dan berlatih relaksasi, seperti tarik napas panjang relaksasi otot yang teratur
Ø  Pertahankan diet yang seimbang dan teratur
Ø  Cintailah diri kita, perhatikan kebutuhan kita, dan maafkan kesalahan kita
Ø  Kerjakan dan selesaikan masalah kita satu persatu, tentukan yang mana yang diprioritaskan. Jangan terlalu mengharapkan sesuatu secara berlebihan.
Ø  Belajar menerima apa yang tidak mungkin dapat diubah oleh manusia
Ø  Kemukakan masalahnya; bicarakan dengan teman dekat atau seorang ahli/ konselor. Orang lain mungkin bisa melihat masalah kita dari aspek yang berbeda dan dapat menyarankan solusi atau jalan keluar yang tepat.
Ø  Belajar lebih rileks : luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang kita sukai.
Ø  Cobalah sesuatu yang baru, misalnya makan di tempat baru atau mengunjungi tempat bersuasana baru.
Ø  Luangkan waktu untuk diri sendiri. Cari tempat dan waktu dimana kita bisa mendapatkan ketenangan dan “privacy”
Ø  Hindari penggunaan “drug” atau alkohol sebagai alat untuk menghilangkan stress

Sumber:


 
Copyright © 2010 Welcome To My Blog ♥ | Design : Noyod.Com